Perbedaan Antara Kontaktor DC dan Kontaktor AC
1. Inti: Inti lembaran baja insulasi silikon kontaktor AC yang saling bertumpuk dan saling bersebelahan, dan terbuat dari inti kontaktor DC berbentuk ganda dengan seluruh potongan besi lunak, kebanyakan berbentuk U.
2. Sistem busur: kontaktor AC mengadopsi chip hapus, dan kontaktor DC mengadopsi perangkat pengupasan magnetik.
3. Kumparan belitan: Kumparan kontaktor AC ternyata mengurangi akses ke AC, adaptor AC dan jumlah putaran ke listrik AC; Kontaktor AC diputus dari sirkuit AC, penghubung kontaktor DC adalah rangkaian DC. Frekuensi operasi kontaktor AC hingga 600 kali / jam, penggunaan frekuensi operasi kontaktor berbiaya rendah, dan DC hingga 2000 kali / jam, penggunaan biaya tinggi.
Mengapa tidak bisa bertukar:
1. Kontaktor AC dalam keadaan darurat dapat mengganti kontaktor DC, waktu isap tidak boleh lebih dari 2 jam (karena pendinginan koil AC daripada perbedaan DC, yang ditentukan oleh strukturnya yang berbeda), sangat lama menggunakan AC terbaik. Koil dalam rangkaian resistansi, sehingga DC tidak bisa mengganti kontaktor AC.
2. Kumparan kontaktor AC ternyata kurang, jumlah kumparan kontaktor DC berubah dari volume koil yang bisa dibedakan antara arus sirkuit utama yang terlalu besar, kontaktor dengan rangkaian koil berkelok ganda.
3. Reaktan koil relay DC besar, arusnya kecil. Jika Anda mengatakan bahwa daya AC tidak rusak, kapan waktunya untuk diletakkan. Tapi reaktan kumparan relay kecil, arusnya besar, jika terhubung ke DC akan merusak koilnya.
Kumparan kontaktor AC ternyata sedikit resistansi kecil, bila koil masuk ke AC, maka akan menghasilkan induktansi yang lebih besar, rasa tahan jauh lebih besar daripada resistansi koil, arus eksitasi koil terutama bergantung pada ukuran resistansi. Jika Masukan DC, koil menjadi beban tahan murni, maka arus yang melalui koil akan menjadi besar, sehingga panas koil, atau bahkan terbakar. Jadi kontaktor AC tidak bisa digunakan sebagai kontaktor DC.